Penyuluhan Pertanian adalah pemberdayaan petani dan
keluarganya beserta masyarakat pelaku agribisnis melalui kegiatan pendidikan
non formal di bidang pertanian agar mereka mampu menolong dirinya sendiri baik
di bidang ekonomi, social maupun politik sehingga peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan mereka dapat dicapai.
Selain itu Penyuluhan Pertanian adalah sistem pemberdayaan
Petani dan Keluarganya melalui kegiatan pembelajaran yang bertujuan agar para
Petani dan Keluarganya mampu secara mandiri mengorganisasikan dirinya dan
masyarakatnya untuk bisa hidup lebih sejahtera. Petani harus diajak belajar
bagaimana memelihara dan memanfaatkan sumberdaya yang ada dilingkungannya untuk
kesejahteraannya yang lebih baik secara berkelanjutan. Ada pun kemampuan yang harus dimiliki Penyuluh Pertanian
yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Kemampuan
berkomunikasi
2. Sikap
penyuluh: menghayati profesinya, menyukai masyarakat sasaran, yakin bahwa
inovasi yang disampaikan telah teruji
3. Kemampuan
penyuluh tentang: isi, fungsi, manfaat dan nilai-nilai yang terkandung dalam
inovasi; segala sesuatu yang masyarakat suka atau tidak suka
4. Kemampuan
untuk mengetahui karakteristik sosial budaya wilayah dan sasarannya (bahasa,
agama, kebiasaan, dll.)
Peran Penyuluh Pertanian adalah sebagai berikut :
1.
Sebagai fasilitator, yaitu orang yang memberikan
fasilitas atau kemudahan
2.
Sebagai mediator, yaitu orang yang menghubungkan
lembaga pemerintah lembaga penyuluhan dengan sasaran
3.
Sebagai dinamisator, yaitu orang yang dapat menimbulkan
(menjadikan) dinamis
Sasaran Penyuluhan antara lain yaitu seseorang
yang berperan sebagai partner penyuluh pertanian, bukan sebagai obyek
penyuluhan, dan orientasi penyuluhan. Fungsi penyuluhan adalah memberikan
informasi yang jelas dan akurat kepada petani tentang pengetahuan dan
perkembngan pertanian, membantu petani memperoleh pengetahuan yang lebih
terperinci tentang cara memecahkan masalah-masalah pertanian, meningkatkan
motivasi petani untuk dapat menerapkan pilihan yng dianggap paling tepat, dan
membantu petani menganalisis situasi yang sedang dihadapi dan melakukan
perkiraan kedepan.
Tujuan penyuluhan pertanian agar pertnaian di Indonesia dapat
berkembang serta dapat memajukan perekonomian dan kesejahteraan rakyat. Selain
itu dapat menambah pengetahuan serta perubahan sikap yang lebih baik yang akan
diambil petani untuk kedepannya.
Contoh penyuluhan pertanian yaitu, misalnya pada budidaya
mentimun. Tanaman mentimun berasal dari cina bagian tengah dan barat menurut
identifikasi Vavilov, kemudian di India tmur laut dan Myanmar. Timun dapat
tumbuh baik didataran rendah maupun dataran tinggi, oleh karena itu didataran
rendah orang masih bnyak bertanam timun, misalnya di Dramaga, dan ciomas
(Bogor). Luas penanaman timun di Indonesia berkisar 13.500-17.500 ha.
Cara penyuluhan pertanian dalam membudidaya tanaman mentimun
yaitu sebagai berikut ;
1.
Pembibitan
a)Menyiapkan Natural GLIO dan mencampurkan dengan pupuk kandang
matang, lalu didiamkan selama 1 minggu.
b)Setelah itu menyiapkan tanah halus dan pukan atau Supernasa
atau Poc Nasa yang telah dicampur natural GLIO,
dimana tanah berbanding pukan = 7:3 dan memasukan kedalam polybag.
c)Merendam benih dalam larutan Poc Nasa dan air hangat sebanyak
2cc atau 1 liter selama 30 menit.
d)Lalu
peram selama 12 jam. Setiap benih yang berkecambah
dipindahkan ke polibag sedalam 0,5-1cm.
e)Selanjutnya Polybag dinaungi plastik bening dan bibit disiram
dua kali sehari.
f)kemudian
disemprotkan Poc Nasa sebanyak 2cc pada 7 hss.
g)Setelah berumur 12 hari atau berdaun 3-4 helai, bibit
dipindahkan ke kebun.
2. Pengolahan Media Tanam
a)Membersihkan lahan dari gulma, rumput, pohon yang tidak
diperlukan, dan memberikan kalsit/dolomit.
b)Memnyirami bibit dalam polibag dengan air
c)Selanjutnya
dikeluarkan bibit bersama medianya dari polibag.
d)Setelah
itu tanamkan bibit di lubang tanam dan padatkan tanah di
sekitar batang.
3.
Pemeliharaan Tanaman
a)Tanaman yang rusak atau mati dicabut dan segera disulam dengan
tanaman yang baik.
b)Membersihkan gulma (bisa bersama waktu pemupukan).
c)Pasang ajir pada 5 hst ( hari setelah tanam ) untuk merambatkan
tanaman.
d)Daun yang terlalu lebat dipangkas, dilakukan 3 minggu setelah
tanam pada pagi atau sore hari.
e)Pengairan dan Penyiraman rutin dilakukan setiap pagi dan sore
hari dengan cara di siram atau menggenangi lahan
selama 15-30 menit.
f)Selanjutnya pengairan hanya dilakukan jika diperlukan dan
diintensifkan kembali pada masa pembungaan dan pembuahan.
4. Melakukan Pemupukan
Pupuk dasar diberikan selama 4 sampai 7 hari sebelum tanam,
yaitu SP-36 20gram pertanaman. Dan ZK plus 10gram pertanaman.
5. Panen
a) Ciri dan Umur Panen
Buah mentimun muda lokal untuk sayuran, asinan atau acar umumnya
dipetik 2-3 bulan setelah tanam, mentimun hibrida dipanen 42 hari setelah tanam
Mentimun Suri dipanen setelah matang.
b) Cara Panen
Buah dipanen di pagi hari sebelum jam 9.00 dengan cara memotong
tangkai buah dengan pisau tajam.
c) Periode Panen
Mentimun sayur dipanen 5 - 10 hari sekali tergantung dari
varitas dan ukuran/umur buah yang dikehendaki.
6.
Pasca Panen
a)Buah timun yang siap panen disortasi dan langsung dipasarkan
karena mengingat timun tidak tahan lama.
b)Biasanya timun dipasarkan dalam karung, baru setelah sampai di
pasar pedagang kecil yang selanjutnya akan
membagi-bagi dalam kelompok yang kecil.
c)Buah timun yang telah dipanen dapat diolah menjadi acar, lotek,
asinan lalap mentah asinan atau acar dan lain-lain.
d)Timun suri biasanya untuk minuman es sirup.
Adapun manfaat dari tanaman mentimun
tersebut antara lain yaitu:
1. Buahnya segar jika dimakan mentah sebagai lalab,
2.
Banyak mengandung vitamin A, vitamin B, dan vitamin C.
3.
Sebagai obat sariawan,
4.
Perawatan kulit, dan wajah,
5.
Memperlancar air seni
6.
Menurunkan darah tinggi,
7.
Obat Jerawat dan juga obat demam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar